Share

Indekost

Selepas makan malam, Bapak memanggilku. Menanyakan banyak hal sekaligus memberi wejangan ada sebagian yang bisa kujawab meski selebihnya banyak yang aku sembunyikan. Tidak ingin kedua orang tua ini mencemaskan keadaan anaknya. Sulung yang diharapkan menjadi suluh dan lanjaran buat adiknya, justru terjebak dalam pernikahan yang luar biasa … absurd.

“Jadi, belum ada kabar dari laki kau itu, Rin?”

“Belum, Pak.”

Bagaimana mau dapat kabar jika hape saja aku matikan. Aku hanya berusaha untuk tidak berharap banyak, sebab harapan yang terlalu tinggi kemudian terhempas, hanya akan menimbulkan luka menyakitkan

“Kalau macam itu, istirahat kau dulu di rumah.”

“Rin pulang ke kost bae, Pak. Sayang tinggal satu semester dan lagi nyusun skripsi. Lulus nantik, Rin bisa balek kerja.”

“Siapa yang nak ngurus kau di sana?”

“Tenang. Kost tu dak cuma satu kamarlah. Banyak orang. Cewek galo. Dak mungkin mereka tutup mata kalau Rin minta tolong. Nantik kalau sudah melahirkan lah payah pula nak lanjut kuliah.
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status