Share

New Hope

Aku menimang hape di tangan dan menimbang, lalu menekan tombol power off untuk mematikan. Biar saja. Sepertinya aku harus menghilang sementara. Aku memutuskan mengistirahatkan jiwa dan raga. Belum genap empat bulan menyandang gelar sebagai istri Bang Sam, aku sudah lelah lahir batin.

Aku tidak akan pulang sebelum lelaki itu juga pulang dan menjelaskan dengan gamblang ke mana dia pergi tanpa pamit dan kabar. Penjelasan yang bisa diterima akal.

Sungguh mengherankan, teringat Ayuk Fatma yang begitu ceria dan penuh rona bahagia. Tidak pernah sekali pun ia mengeluh atas pernikahannya. Meski tali yang terikat di atas ranjang dan bercak darah itu memberikan penjelasan sebaliknya.

“Istirahat, Rin. Kamar sudah ibu siapkan." Ibu tiba-tiba nongol dan berdiri di sampingku.

“Bentar, Bu. Pengen selonjoran dulu di sini”

"Jangan dipikirkan nian. Dak baek ibu hamil pikirannya kosong."

"Iya, Buk. Tenang bae lah."

Ibu kembali masuk ke ruang tengah setelah memberitahu dan menasehatiku. Sudah menjadi kebi
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status