Share

Sinyal Terakhir

Kunjungan Bapak dan Ibu menjadi begitu singkat karena masalah ini. Kurasa, masing-masing saling menjaga hati.

“Amak, Rin pamit.” Aku mengulurkan tangan, mengambil tangan Amak untuk kucium.

Perempuan itu hanya mengatakan ‘heem’ nyaris tanpa ekspresi. Sesuatu yang menyadarkanku bahwa tidak selamanya orang akan bersikap baik. Apalagi Amak yang terbiasa mudah mendapatkan apa yang dia mau. Tinggal tunjuk ini itu.

Mereka adalah orang kaya dan aku hanya menantu dadakan yang dinikahi putranya karena terpaksa. Kesalahan prosedur yang membuat hidupku berkubang air mata.

Aku berjalan keluar dan melambai pada ojek yang mangkal di pertigaan. Meski ada beberapa kendaraan pribadi di garasi, itu bukan milik kami. Tidak sepantasnya aku merengek minta diantarkan.

Lihatlah, betapa perbedaan stara antara aku dan Bang Sam laksana langit dan bumi.

“Baleklah kau cepat, Rin. Jangan lama nian di kampung.” Amak berpesan saat aku sudah berada di boncengan ojek yang akan membawaku ke terminal. Entah. Apakah ia m
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status