Share

Mantan

Aku mengulurkan tangan pada perempuan yang terlihat tidak senang saat laki-laki di depannya memanggilku dengan panggilan yang mungkin terdengar istimewa.

“Saya mahasiswa yang dulu pernah praktik di Bangsal Anak.” Aku sodorkan tangan dan dia seperti segan untuk meraihnya. Wajahnya terlihat kurang percaya.

“Kita pernah ketemu kok, Mbak. Pas Mbak Indira awal masuk ke Bangsal.”

Ia mengangguk-angguk saat aku menerangkan lebih lanjut.

“Kuliah di sini juga, Mbak?” tanyaku heran. Setahuku, dia baru datang saat penempatan pegawai negeri, jadi rasanya sangat mustahil kalau dia mahasiswa juga di sini.

“Bukan. Jemput suami.”

“Suami?” Suaraku sedikit meninggi dengan keterkejutan luar biasa. Semudah itu saja ternyata. “Sejak kapan? Dak bilang-bilang Abang.”

Aku melirik Bang Idam yang blingsatan.

“Sudah tiga bulan.”

“Tiga bulan? Wah, selamaat!” Aku bertepuk tangan sambil melirik laki-laki yang sekarang tertunduk. Jelas sudah semua kini, kenapa dia begitu mudah melepaskan tanpa sedikit pun bargaining
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status