Share

Bebalak

Ayuk Siti sedang menebah permukaan ranjang saat aku masuk. Sementara Amanda terdengar berceloteh di dalam boksnya. Kehidupan penuh drama ini akan kembali dimulai.

Teringat pesan Ibu tempo hari ketika menjenguk, agar aku tidak menjadi perempuan dewasa yang pengecut. Bahwa aku harus menyelesaikan masalah ini. Bentuk konsekuensi sebab telah menerima Bang Sam dan anak-anaknya. “Ibu dan Bapak ada di belakangmu jika ada apa-apa.” Pesan Ibu sebelum pulang.

“Abang Zain ke mana?” tanyaku saat bocah kecil itu menungguku untuk duduk.

“Abang main keluar sama temannya.”

“Sepedaan?”

Ia mengangguk.

“Zidan dak ikut?”

“Zidan nungguin Tante bae.”

Sederhana saja kalimat itu, tetapi membuatku tersentuh.

“Papa juga balek, nah.” Kuingatkan bocah itu, lalu melirik Bang Sam yang baru masuk membawa tas pakaian.

“Papa biarin bae lah,” bisiknya lirih.

Biarin bae, katanya? Dahiku mengeryit. Rasanya aku tidak salah dengar, tetapi bocah itu seperti tidak peduli papanya pulang. Seingatku, dia dan abangnya juga ant
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Rus Mini
sumpah yaaaa aku gumuuuuuus bgt
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status