Share

Jangan Kasih Tau

"Itu ... anu ...." Muka Amak merah padam saat menjawab pertanyaan memdadak yang kuajukan.

Melihat Amak gelagapan seperti maling tertangkap, aku kembali mencecar dengan pertanyaan baru.

"Jadi Amak tahu rumah ini sudah digadaikan? Amak juga tahu, Abang harus membayar bunga besar setiap bulan?"

Amak terdiam. Wajahnya cemas sambil menatapku.

"Amak juga tahu Abang pergi ke mana waktu itu?"

Kali ini, perempuan berwajah mulus oleh skincare mahal itu menggeleng cepat. Meski kerutannya tetap terlihat.

"Kalau itu Amak dak tahu, Rin. Sumpah!"

"Itu kenapa Amak maksain diri buat bantu Abang Sam di sini?"

Amak kembali terdiam sesaat sebelum melanjutkan.

"Iyaa. Tapi tolong, jangan kasih tahu Abah."

"Gimana ceritanya dak kasih tau Abah, Amak? Macam mana kalau rumah ini di sita sama rentenir itu? Satu milyar bukan perkara uang sedikit. Sementara cicilan tiap bulan hanya buat membayar bunga. Sampai kapan macam itu terus?"

Bau pengar yang menguar diselingi suara Ayuk Siti mengaduk di wajan semakin men
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status