Share

Dadanya Sesak

Tetapi rasanya kali ini dia sangat ini marah. Mungkin rindu itu tak bisa lagi terbendung olehnya. Lara melengkupkan kepalanya, dia meringkuk di dalam kasur dan mulai menangis tanpa mengeluarkan suara sama sekali, dia menakan suaranya agar tak keluar hingga dadanya sesak. Lebih baik dadanya sejak dari pada teman-temannya yang tengah tidur itu bangun karena mendengar suaranya menangis, batinnya. Lara kemudian kembali mengirimkan sesuatu pada Mas Gala.

“Lara capek.” Ketiknya lalu dia kembali melanjutkan tangisannya.

Ternyata Lara kembali jatuh tertidur saat menangis, matanya sangat sembab ketika dia bangun dan tentunya karena itulah dia jadi bahan bulan-bulanan Adrian dan Baham. Pagi itu mereka memilki agenda sebelum rapat perumusan program kerja, yaitu membersihkan tempat ibadah. Di kamar sebelum berangkat Lara sempat ditegur oleh Aulia karena matanya yang sangat sembat.

“Eh, Ra. Mata kamu kayaknya bengkak banget deh, nggak kayak kemarin-kemarin.” Ujar Aulia.

Lara seketika meraba matany
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status