Share

21. Kenapa Harus Melihatnya?

Teriakanku sia-sia karena setelah pukulan itu. Aku merasakan perut bawahku kram. Mereka berempat melepaskan kedua tangan dan kakiku.

Mereka tertawa terbahak-bahak setelah melihat gumpalan darah keluar dari selakanganku.

“Itu hadiah dari seseorang yang terusik dengan kehadiran darah itu.” Selesai mengatakan hal itu mereka pergi begitu saja meninggalkanku.

Aku menangis lalu mengambil gumpalan darah itu. Baru saja darah itu masih menempel di rahimku dalam keadaan hidup. Tapi sekarang darah itu sudah terlepas dari rahimku dan sudah tidak bernyawa.

“David, Lily!” Aku berteriak sekencangnya lalu semuanya menjadi gelap. Aku pingsan hingga keesokan harinya sipir penjara membangunkanku untuk menjalani piket.

“Hei, bangun!” sipir itu menggunakan kakinya untuk membangunkanku.

“Bu sipir, semalam ada orang yang mencelakai saya. Mereka memukul saya hingga saya keguguran. Bu sipir saya meminta keadilan.”

“Kau pasti sedang bermimpi. Semalam tidak ada seorang pun yang masuk ke sini. Mana mungkin ada s
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status