Share

Dia Bukan Tuan Mahawira

"Tuan! Apa yang terjadi denganmu?!" tanyaku dengan khawatir sambil memapah tubuhnya hingga teras.

Kembali pria itu tersungkur.

"Tuan!"

"Kau ... masuklah! Jangan berada di sini," katanya dengan napas menderu.

"M-memangnya apa yang terjadi?!"

"Kau tidak perlu tahu. Cepatlah masuk!"

"Kalau begitu, kau juga harus masuk."

Dengan segera kupapah kembali tubuh tuanku yang tidak berdaya itu. Kedua matanya sayu, napasnya tersengal lelah. Darah berceceran di sekitar tubuhnya. Apalagi suhu tubuhnya meningkat drastis.

Dalam keadaan panik, aku mengambil air hangat yang tersisa pada ceret, lalu menuangkannya di sebuah bejana tanah liat.

Kubersihkan darah yang menempel di tubuh tuan tampanku itu menggunakan kain yang sudah dicelup pada air hangat.

"Ya, Tuhan. Sebenarnya apa yang terjadi?" tanyaku terus-menerus. Namun, Tuan Mahawira terus bungkam tak berkata-kata.

"Apa yang terjad
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status