Share

Bab 182

Duar!

Sebuah peluru panas menembus kepala Xian, menembus otaknya. Dia mati sebelum memencet remote dan menarik trigger pistolnya.

Avraam menurunkan pistol dari tangannya, lalu berjalan cepat ke arah Hanz. Kemudian disusul oleh Arthur dan lainnya.

Sebenarnya, Julya pergi bersama Avraam dan tiga orang Fadeyka Army lainnya namun ketika di tengah perjalanan, mereka terpisah dan lagi pula begitu tahu bahwa Julya akan bertemu dengan Andrey makanya Avraam tidak terlalu khawatir.

Namun, Avraam meminta maaf. “Tuan Muda, aku merasa sangat bersalah. Maafkan aku.” Avraam agak menundukkan kepalanya karena hormat.

“Tegakkan kepala mu, Avraam! Aku bukan Raja dan aku bukanlah Tuhan.” Aku justru berterima kasih karena kau sudah datang.

Arthur berada dalam posisi siap, mengawasi sekeliling rumah, selalu awas kalau saja masih ada musuh di dalam. Sebelumnya, Hanz sudah mengirimkan share lokasi keberadaan Julya kepada Arthur.

Anak buah
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status