Share

Bab 84. Desah nafas yang tak beraturan

"Ngapain kamu ke sini?" ucapnya sambil terus mendorong pintu apartemennya, "pergi kamu, aku nggak mau lagi lihat wajahmu." lanjutnya sambil marah dengan wajah masamnya.

Hans yang kakinya terjepit pintu karena menahan pintu supaya tak tertutup, dia pun mengerang kesakitan.

"Ahhh sakit sayaaaang," ucapnya.

Dan Hans berusaha mendorong dengan badannya supaya semakin tak terjepit, "Kakiku sakit sayang." teriaknya.

Mendengar teriakan dari Hans yang melengking, membuat Vania melepaskan badannya dari pintu, dia pun memundurkan langkahnya beberapa langkah ke belakang.

Braaakkkkk, suara pintu terbuka dengan keras.

Hans melihat pintu berhasil terbuka dia pun langsung bersimpuh, dia sungguh tidak kuat menahan rasa sakit di kakinya.

"Ahhhhh sakitnya." rintihnya sambil memegang kakinya.

Dan Vania melihat itu, mulutnya menganga.

Vania melihat sepatu Hans yang berwarna hitam yang sudah rusak dan penyok karena tekanan dorongan pintu olehnya.

Vania membulatkan matanya, dia terkejut,

"Ya ampun." ujar
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status