Ada banyak orang yang tidak melihat hasilnya lagi dan merasa sangat disayangkan. Di Jilegon.Turun tangannya Ketua Pencak Silat Telapak Suci biasanya melambangkan suatu akhir. Kali ini, tidak hanya Ketua Pencak Silat Telapak Suci, tapi juga ada Kepala Keluarga Sudrajat.Sangat menakutkan. ……“Ingin menyelamatkan orang di tanganku? Kalian juga tidak melihat seperti apa diri kalian sendiri!”David melihat dua kakak beradik laki-laki Keluarga Sudrajat yang terbang kemari dan sama sekali tidak peduli. Sesaat ketika di mata orang lain, David sudah boleh melakukan banyak hal seperti mengeluarkan sebuah tinjuan kuat sebagai pertahanan.Tubuh David hanya bergoyang di tempat sejenak. Satu tinjuan langsung mengenai wajah kepala Keluarga Catra dan membuat seluruh wajahnya terpukul masuk ke dalam kepalanya. Seiring dengan munculnya sebuah cahaya berwarna hijau dari samping tubuh David, satu tinjuan serangan balik kepala Keluarga Catra sebelum mati, dimulai dari tulang jari, sampai pergelangan
“Hmh, jika tahu akan seperti ini, waktu itu aku seharusnya pergi ke Jayanegara sendirian untuk membunuhmu secara pribadi dan bukan menyuruh orang untuk menciptakan kebakaran!” Saat ini Reno mengingat sesuatu dan berkata dengan suram. “Ternyata memang kamu!” Mendengar omongan ini, niat membunuh David bertambah. Sebelumya hanya tes. Bagaimanapun juga, jika Sigit mempunyai rencana tersembunyi, bukan berarti seluruh Keluarga Sudrajat juga mempunyai rencana tersembunyi. Di bawah verifikasi, ternyata benar bahwa seluruh Keluarga Sudrajat tahu hal ini. Sebuah niat dingin memenuhi seluruh tempat itu dan membuat siang hari dimana matahari berada di atas langit berubah menjadi sebuah ilusi. Sangat sulit untuk dibayangkan jika niat membunuh seseorang bisa sekental ini.Dendam yang mendarah daging semacam apa itu? David mengingat kembali seluruh sudara saudari Panti Asuhan Bisma, terlebih lagi wajah kepala panti yang baik hati. Dia semakin merasa sedih. Ternyata semua tragedi ini terjadi kar
“Satu, dua, tiga……”David mengitung gerombolan orang yang dikelilingi oleh mereka berdua. “Hanya tersisa 6 orang. Yesaya, ceritakan padaku kisah pada waktu itu. Jika tidak, Keluarga Sudrajat ditakdirkan untuk putus keturunan hari ini!” David berbicara dengan dingin. Dengan membawa aura membunuh di tubuh, David membuat orang percaya bahwa dia bertekad melakukan apa yang dikatakan olehnya. “David, kamu bermimpi. Tenang saja, sampai matipun kamu tidak akan tahu kenyataannya.” Tenaga spiritual di sekujur tubuh Reno bergetar dan menimbulkan satu per satu gelombang. Ini disebabkan oleh sifat khas Teknil Ilusi.“David, rasa malu Keluarga Sudrajat hari ini akan dibersihkan dengan nyawamu!” Yesaya melihat kediaman Keluarga Sudrajat yang awalnya merupakan pesta ulang tahunnya sudah diwarnai oleh merah darah. Sepasang matanya sudah penuh dengan darah, bagaikan seekor binatang buas. Tenaga spiritual kedua orang itu berguncang. Satu terang, satu gelap.David justru seperti tidak melihat hal ini.
Yang pertama diserang olehnya adalah Yesaya. Di jarak beberapa langkah, jangankan mengambil tindakan, Yesaya bahkan sudah sangat kesulitan untuk bangkit berdiri. Seiring dengan berjalan mendekatnya David, pada mata, telinga, hidung dan mulut Yesaya sudah mengeluarkan bercak darah. Jika terus melawan maka hanya akan mati!Jika ingin hidup, maka hanya bisa berlutut!Dan pada saat ini, tidak hanya David, bahkan Reno yang menjadi kakak laki-lakinya juga tidak melihat Yesaya sejenak.“David, walaupun aku bukan lawanmu, walaupun kamu menghancurkan Keluarga Sudrajat, walaupun kamu sudah bertumbuh hingga tahap yang begitu mengerikan, tapi hadapan orang itu kamu tetap hanya seekor semut. Hahaha!” Reno seperti teringat akan sesuatu dan dia tetawa keras mengeluarkan suara. Tertawa dalam keadaan seperti ini? David otomatis curiga apakan Reno sudah gila. Seiring dengan mengerasnya suara tawa Reno, Yesaya benar-benar sudah tidak tahan dengan tekanan itu. Terdengar suara “bruk” dan Yesaya sudah b
“Ilona, aku berjanji padamu. Walaupun setelah kita menikah, kamu masih ingin berkembang di dunia hiburan, aku tetap akan mendukungmu.”Letdy berlutut dengan satu kaki dan mengeluarkan sebuah kotak hadiah yang sangat cantik. Tanpa dipikirkan juga sudah bisa diketahui bahwa di dalam adalah cincin lamaran pernikahan.“Kak, kamu jangan begini. Kamu tahu bahwa sejak kecil aku menganggapmu sebagai kakakku dan hanya sebagai kakak!” Melihat hal ini, Ilona buru-buru mundur beberapa langkah ke belakang. “Apakah karena bocah bernama David itu? Ilona, kamu jangan berfokus pada anak itu lagi. Anak itu sudah tidak bisa kembali lagi. Dia sudah pasti mati!” Letdy bangkit berdiri dan mendesak mendekat beberapa langkah. “Ada apa dengan David? Apakah telah terjadi sesuatu?” Mendengar kabar tentang David, Ilona buru-buru bertanya. “Ternyata memang karena dia. Apa bagusnya anak itu? Hanya seorang anak bodoh. Ilona, aku tidak takut untuk memberitahumu bahwa anak itu telah menyinggung beberapa tokoh besar
“David, meskipun aku tidak tahu bagaimana kamu bisa meninggalkan Keluarga Sudrajat dalam keadaan baik-baik saja, tapi sebaiknya kamu jangan ikut campur dalam urusan Keluarga Liono. Jika aku adalah kamu, maka aku akan segera meninggalkan Jilegon. Semakin cepat, semakin bagus. Kamu harus tahu bahwa meskipun Keluarga Sudrajat tidak mencari masalah denganmu, pasti akan ada orang lain yang akan mengambil tindakan terhadapmu demi menyenangkan Keluarga Sudrajat.”Letdy bangkit berdiri dari sudut dinding dengan sangat marah. David tersenyum acuh begitu mendengarnya. Kelihatannya keluarga pesilat kuno tetap memblokir berita ini dan tidak membiarkan cerita dalam hari itu tersebar keluar. Tapi, bahkan jika sudah tersebar keluar, dengan kekuatan Letdy, bisa diperkirakan jika dia tidak akan bisa menyentuh ke lapisan itu juga.Melihat David tidak menjawab, Letdy mengira dirinya telah membicarakan pokok permasalahan. “David, jika kamu tahu diri, maka segera enyah. Jangan memaksaku melaporkan info
Melihat David bahkan berjalan di karpet merah bersama wanita idola mereka dan tampak sangat akrab, pria rumahan penggemar Ilona mengungkapkan ketidakpuasan dan berkumpul bersama untuk berdiskusi. Selesai berjalan di karpet merah dan memberi tanda tangan, mereka berbelok masuk ke dalam sebuah ruang pertemuan. Saat ini, di dalam ruang pertemuan, Cipto sedang sibuk menyapa orang-orang. Di dalam ruang pertemuan, sepertinya kedatangan banyak teman dalam industri hiburan. Semuanya merupakan kritukus film dan selebriti terkenal. Jika ingin drama laris manis, maka sekelompok kritikus film ini sangat berpengaruh. Selama drama bisa berkesan di hati kritikus film dan membawakan penilaian yang tinggi, tentu dapat menarik banyak penggemar yang lewat. Sekarang, sejak media sosial merajalela, bisa dibilang setiap orang tidak bisa diremehkan. Oleh karena itu, Cipto menjadi sibuk hingga kelelahan. Ilona justru sebaliknya, setelah menyapa sekelompok orang yang dikenalnya dengan mengangguk, sudah ti
Penayangan perdana selesai. Entah dengan dipimpin oleh siapa, di lokasi acara terdengar suara seperti gemuruh setelahnya. Ada banyak orang yang menonton hingga menangis tersedu-sedu. Tampak jelas jika suasana hati mereka terbawa ke dalamnya dan tidak bisa keluar dalam sesaat. “Pak Cipto, sampaikan beberapa patah kata.” “Sampaikan beberapa patah kata.”Ada banyak orang yang bersorak setelah selesai menontonnya.Melihat pemandangan ini, Cipto juga sangat senang. Bisa berkesan di hati sebagian besar orang di lokasi acara ini, berarti sudah tidak jauh dari kesuksesan. Perlahan-lahan berjalan ke depan panggung.Cipto membenahi suasana hatinya sejenak, kemudian mengambil mikrofon dan dengan perlahan-lahan berkata, “Bisa dibilang bahwa drama ini merupakan karya puncak-ku saat ini. Tentu saja, di dalamnya tidak terlepas dari kemampuan akting artis yang luar biasa dan kerja keras para kru. Aku tidak akan banyak ngomong kosong dan sampai jumpa di akhir tahun.”Cipto benaran langsung turun da