Begitu omongan David diselesaikan dan pikirannya bergerak. Semua peluru kembali melalui jalur semula. Hanya saja, kekuatan pengembaliannya sedikit lebih besar. Seketika, orang-orang yang sebelumnya melakukan penembakan, semuanya tertembak mati dan jatuh ke lantai dalam waktu seketika. Sebelum mati, yang tersisa di mata Lintang hanya ketidakpercayaan. Tuan juga sudah mati di tangannya?Pantas saja nomor ponsel Tuan selalu tidak bisa dihubungi selama beberapa hari ini. Segerombolan orang yang datang ke tempat itu hanya tersisa Cindy dan Letdy.Kedua orang itu melihat pemandangan pembantaian seperti ini dan langsung ketakutan hingga lumpuh di tempat. “David, lepaskanlah aku. Dia. Dialah yang memaksaku!” Letdy berlutut di atas lantai dan memohon kepada David sambil menunjuk mayat Lintang.Melihat David tidak terpengaruh. Letdy kembali merangkak ke sisi Ilona dan memohon dengan berkata, “Ilona, tidak, adikku, tolong aku. Jangan bunuh aku!”Ilona menendang tangannya yang tergeletak di
David juga tidak terlalu peduli dan hanya dengan tenang berkata, “Pergi ya pergi saja. Kamu suruh mereka pergi saja. Aku hanya perlu berbicara beberapa patah kata denganmu secara pribadi saja.”Mendengar omongan David, Lionel langsung marah. “Kurang ajar. David, kamu anggap apa nyawa manusia? Cukup bicara beberapa patah kata saja? Hari ini, bahkan jika rasa surgawi datang, kamu juga harus pergi bersama kami.”“Benar-benar merepotkan.” David diam-diam mengeluh. Dia mengeluarkan sebuah tanda pengenal warna ungu dan melemparkannya.Lionel melihatnya sejenak. Meskipun gambar sembilan naga yang terukir di atasnya tampak begitu hidup, tapi apa ini?Lionel tidak menemukan apapun setelah meneliti sekian lama. “Apa ini?” Lionel bertanya dengan bingung. “Kamu tidak tahu? Baiklah. Levelmu terlalu rendah. Kalau begitu, bagaimana dengan yang ini?” Selesai bicara, David kembali melemparkan sebuah benda berwarna emas dari tubuhnya. Ini adalah Gada Emas Raja Pemukul.Gada Emas Raja Pemukul yang bi
“Lagipula, kesempatan yang dimiliki olehmu ini mungkin sulit untuk didapatkan oleh orang lain seumur hidup. Hanya ruang milikku di Dunia Rahasia Pola Naga ini saja sudah berapa kali lipat lebih baik daripada alam rahasia Istana Roh Pesilat itu. Kamu jangan tidak tahu diuntung.”“Apalagi, kamu bahkan bisa keluar masuk sesuka hati dari dunia rahasia seperti ini. Kamu tahu? Jika informasi ini bocor, entah berapa banyak barang antik yang akan keluar dari peti mati untuk mencarimu?”Saat ini Umar juga sangat iri. Memikirkan dunia rahasia yang dicarinya ternyata dibawa kemana-mana oleh seorang bocah tidak berguna seperti ini,dia langsung merasa marah dengan sendirinya. Dia tidak berbicara lagi setelah meninggalkan sebuah omongan. “Urusan sudah selesai. Cepat masuk untuk berlatih!”Begitu mendengar suara yang penuh kebencian, David diam-diam merasa gawat. Sebelumnya, demi melakukan terobosan, David menyerap kristal api spiritual dan menyebabkan tenaga dalam di tubuhnya melonjak. Saat dia
“Pergi ke Jayanegara? Dua hari lagi, kru kami juga akan ke sana. Sampai pada waktunya kita pergi bersama saja. Lagipula, pada dasarnya David adalah orang Jayanegara. Sampai pada waktunya, suruh dia tunjukkan jalan dan menjadi pemandu wisata.” Begitu Ilona mendengar Chyntia mau pergi ke Kota Jayanegara, Ilona langsung menyatakan akan pergi bersama pada waktunya. Chyntia melihat ke arah David.David mengingat kembali pengaturan dari Caksa. Sepertinya dia pernah mengatakan perhentian syuting berikutnya adalah di Kota Jayanegara.David langsung berkata untuk menahannya. “Tinggallah di sini selama 2 hari dan kembali ke Jayanegara bersama-sama pada waktunya. Biarakan aku menjadi tuan rumah yang bersahabat.”Melihat hal ini, Chyntia kemudian tinggal di sini. Setelah makan malam, begitu menggerakkan pikiran, sosok David menghilang. Saat muncul kembali, dia sudah berada di Dunia Rahasia Pola Naga. “Bocah, akhirnya kamu datang juga.” David baru saja muncul di Dunia Rahasia Pola Naga. Sebuah s
Hingga ada orang yang melihat Raja Jayanegara, Julio Sianturi yang menunggu di depan barisan.“Astaga, bukankah itu adalah Raja Jayanegara? Kenapa dia ada di sini? Dia yang berstatus seperti itu bahkan menunggu di sini juga. Apa status orang yang datang?”……David bertiga baru keluar dari bandara bersama Caksa dan langsung menarik perhatian setumpuk wartawan untuk menekan tombol shutter dengan menggila.“Lihat, Sutradara Caksa benar-benar membawa seluruh kru datang ke Kota Jayanegara untuk syuting. Sebelumnya aku juga sudah melihatnya di internet. Aku kira itu palsu dan aku hanya datang ke bandara untuk beradu nasib. Tidak disangka itu ternyata benaran!”“Pak Caksa sudah datang. Kalau begitu seharusnya ada wanita idolaku, Ilona Liono juga. Wanita idola, wanita idola!”“Kalau begitu, pria idolaku, David seharusnya juga ada, ‘kan? Pria idola, pria idola!”Ada wartawan, tentu akan ada penggemar juga.Tempat itu menjadi ribut untuk sesaat. Suara teriakan pria rumahan penggemar Ilona dan pe
“Teman Tuan Muda adalah temanku juga. Ayo, naik ke mobil!”Dengan satu perintah dari Julio, 10 mobil perlahan-lahan dinyalakan dan meninggalkan bandara. Di dalam Maybach di depan, David, Ilona, Chyntia, Julio dan Caksa juga berada di sini.“Tuan Muda, kamu tidak tahu bahwa ketenaranmu saat ini lebih tinggi dari artis manapun.” Julio melihat Tuan Muda yang sekian lama tidak dijumpainya dan dengan ramah berkata, “Sebelumnya, saat melihat Tuan Muda di televisi, aku bahkan sedikit tak percaya. Tapi, mataku tentu tidak akan salah mengenal wajah Tuan Muda. Ini, aku juga menjadi kepala stasiun penggemar Tuan Muda.” Mendengar ini, David tertegun. “Kepala stasiun penggemar apa?”Begitu mendengar pertanyaan David, Julio langsung bersemangat. Dia mengeluarkan ponsel dan membuka interface untuk diperlihatkan kepada David. Sambil melihatnya, dia berkata, “Tuan Muda, coba lihat. Ini adalah situs web khusus yang dibuat oleh penggemar untukmu. Informasi mengenaimu selalu mengalir di dalam dan aku a
Di sepanjang perjalanan, di dalam mobil sangat hening. Chyntia dan Ilona berdua tampak memiliki beban pikiran. Untuk sesaat, David juga sedikit kesulitan untuk bertanya. Tak lama kemudian, mobil tiba di Taman Pemakaman Umum Kalibata. “Guru Besar David, Anda tolong tunggu sejenak. Kami akan pergi memberi penghormatan kepada guru kami sebentar.” Chyntia langsung turun dari mobil bersama Ilona begitu selesai berbicara. Dia juga menenteng sebuah kantong hitam yang tampak berat.“Em.” David menjawab dengan sebuah suara. Melihat bayangan keduanya yang sudah pergi, dia meninggalkan mobill di tepi jalan dan mengikuti mereka secara diam-diam. Di depan sebuah batu nisan tanpa nama, Chyntia menghentikan langkah kakinya. “Kak, apakah ini adalah tempat peristirahatan terakhir gurumu?” tanya Ilona.“Em. Disinilah tempatnya.” Selesai bicara, Chyntia meletakkan kantong hitam hitam di tangannya dan membukanya. Ternyata itu adalah kepala manusia, yaitu kepala Agus Yandra. Wah, cara kerja yang sama
“Si Empat, Si Lima, apakah itu adalah kalian?” Laras bergumam dengan mata yang berkaca-kaca. David saja bisa mengingat Laras. Bagaimana Chyntia dan Ilona berdua bisa tidak ingat? Mereka tentu juga sudah mengenalinya. “Bi Laras.” Keduanya mengucapkan kata yang sama dan menerkam ke sana. Ketiganya berpelukan bersama. Setelah sekian lama, mereka baru berpisah.“Bi Laras, kenapa Bibi bisa ada di sini?” tanya Ilona dengan gembira. “Semua berkat David. Jika tidak, mungkin sekarang aku masih tinggal di rumah sakit jiwa.” Laras menceritakan pengalamannya akhir-akhir ini secara sederhana. Selesai mendengarkan apa yang terjadi pada Laras, Ilona memutar kepala dan berkata, “David, terima kasih.” Melihat pemandangan ini, Laras tersenyum sambil berkata, “Kamu ini, waktu kecil sangat pintar. Kenapa sampai sekarang pikiranmu belum berputar dan masih memanggilnya David dengan begitu asing?” Melihat Laras yang berbicara seperti ini. Ilona dan Chyntia saling menatap dengan bingung. Jangan-jang