Share

Malunya Wajah Bu Rani

Mendengar penuturan Kasman, Mba Sri malah tertawa geli, "Oalah, jadi selama ini yang mereka kira jadi penadah anak jalanan itu, Aku, tho?"

Kedua Alis Kasman bertaut, "Kok, Ibu malah ketawa, si? Jadi, Saya harus gimana, Bu?"

"Maaf, maaf, Man." Mba Sri masih menutup mulutnya, mencoba menghentikan tawanya.

"Ya sudah, biarkan mereka masuk, ya. Tolong nanti langsung Kamu antarkan mereka ke paviliun, ok Man?"

"Siap, Bu."

Mba Sri sudah memberi tahukan pada Bu Dian mengenai kedatangan rombongan Ibu-ibu ke rumahnya, termasuk saat Mba Sri yang tidak bisa menghubungi nomor Bu Rani sedari tadi.

"Ya Allah, Ada-ada aja Bu Rani, itu." Bu Dian geleng-geleng kepala. "Mbok ya kalau mau tau, tanya langsung ke Mba Sri, kan gampang tinggal telepon," gemasnya.

Rombongan Ibu-ibu sudah dipersilakan masuk oleh Kasman, dan kini mereka sedang menuju ke paviliun sesuai perintah Mba Sri.

Di Paviliun, bersama sekitar lima belas-an orang anak jalanan, Mba Sri, Bu Dian dan seorang wanita yang merupakan kenalan Bu Di
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status