Share

Putusnya Hubungan Baik

Wajah Bu Rani mulai pias, ia tak menyangka kalau Mba Sri berani mengancamnya balik seperti itu.

"Iya, iya, Jeng. Pokoknya hari ini Jenengan bantu dulu menghabiskan stock sayuran di warung saya," sungut Bu Rani.

"Huh, dasar Bu Rani. Mau sukses, kok, ga mau susah! Udah lah, besok-besok mending aku langsung belanja ke warung Mba Sri sekalian aja, lah. Gapapa mahal dikit." ucap Ibu tadi.

Kemudian datang lagi beberapa orang Ibu-ibu yang Mba Sri kenali tinggal persis di sebelah rumah Bu Dian. Ibu-ibu ini memang jarang terlihat berkumpul dengan Ibu-ibu komplek yang lain, seperti Bu Rani, Bu Susi, Bu Dwi, Bu Jihan dan yang lain, karena mereka hanya bisa keluar rumah saat hari libur saja. Mereka adalah pekerja kantoran yang pagi-pagi buta sudah harus berangkat bekerja dan baru akan pulang malam harinya.

"Mungkin Saya bisa cari informasi mengenai Bu Dian dari mereka." batin Mba Sri.

"Eh, ada Bu Asmita dan Bu Cahya, lho. Tumben banget keluar rumah, saya hampir lupa lho, sama wajah Ibu-ibu berdu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status