Share

Bab 27 Pengakuan Tak Terduga Lorenzo

Shanaz terhempas dari lamunannya. "Bibi mengagetkan aku saja," ucap Shanaz, sambil mengelus dadanya sendiri.

"Ada apa Bi?" tanya Shanaz.

"Tasku jatuh. Bisakah kamu mengambilkannya untukku?" Yuni menunjuk tas yang ada di dekat sepatunya.

"Tentu saja, Bi," sahut Shanaz. Ia kemudian berjongkok dan mengambil tas milik Yuni.

"Terima kasih ya, aku sangat kesulitan mengambil barang yang sudah terlanjur jatuh seperti tadi," ucap Yuni.

Shanaz tersenyum. "Itu tidak masalah Bi," sahut Shanaz. Ia kemudian memperhatikan perut Yuni yang sudah membuncit. Ia seperti bisa merasakan repotnya menjadi wanita hamil.

"Bagaimana rasanya menjadi wanita hamil Bu?" tanya Shanaz penasaran.

Yuni menghela napas berat, seakan menegaskan memang berat rasanya menjadi wanita hamil. "Ya, seperti inilah. Semua terasa sulit melakukan sesuatu," jawab Yuni dengan nada mengeluh.

Shanaz terdiam. Ia menatap lobi rumah sakit yang dipenuhi orang-orang yang lalu lalang di rumah sakit. Namun pikirannya ada pada hal lain. Seand
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status