Share

Bab 82 Mengalah

Shanaz membulatkan matanya. Shock dengan apa yang dikatakan oleh wanita paruh baya yang ada di depannya. Apa maksudnya menyuruhnya untuk mengemasi barang-barangnya?

"Ma–maksud Nyonya?" tanya Shanaz dengan suara tercekat.

"Dia tidak mungkin memecatku kan?" tanya Shanaz pada dirinya sendiri. "Apa ini ada hubungannya dengan kejadian tadi pagi? Apa ini karena ibunya Lita?" Berbagai pertanyaan berseliweran di kepalanya.

Shanaz menunjuk dirinya sendiri. "Nyonya memecat saya?" tanya Shanaz pada Santi.

Santi menggelengkan kepalanya. "Tidak. Kepalaku bisa pusing jika terus menerus harus berganti karyawan. Kamu tahu, baru kali ini aku direpotkan dengan perkara seperti ini, sungguh memuakkan," jawabnya lalu mendengus.

Shanaz mengelus dadanya sendiri, disertai dengan menghembuskan napas lega. Tadi jantung Shanaz hampir saja copot rasanya, saat ia mengira akan dipecat dengan cara seperti ini. Ini bukanlah soal uang. Dengan fisik Nabila yang masih muda, cantik, lincah dan otaknya yang cerdas bisa b
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status