Share

Bab 94 Melepasmu

Nabila secepat kilat mengusap air matanya dengan menggunakan punggung tangannya. Ia kemudian berdehem untuk menormalkan kembali suaranya. "Ini Nabila," sahut Shanaz.

Setelah pintu dibuka, ternyata yang ada di balik pintu toilet adalah rekan kerja Shanaz. "Maaf ya. Perutku sepertinya sedikit bermasalah, jadi terpaksa mengetuk pintu," ucapnya sambil memegangi perutnya.

"Oh, tidak apa-apa Mbak, kebetulan saya sudah selesai kok," sahutnya. Sambil melangkah keluar dari toilet.

Temannya tadi langsung menggeser badan Shanaz yang masih berdiri di dekat pintu toilet. Lalu menerobos masuk. Shanaz melangkah meninggalkan toilet dan melanjutkan pekerjaannya.

**

Sore itu Lorenzo merasakan penat yang teramat sangat oleh segala rutinitasnya di perusahaan. Ia melihat Shanaz melintas, tercetus keinginan untuk kembali akrab dengan wanita itu. Kemudian ia memanggilnya. "Nabila." Lorenzo tersenyum sambil mengangkat tangannya.

Berstatus sebagai seorang pelayan, membuat Shanaz harus bersikap patuh dan menu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status