Share

Bab 150. Tragedi Posyandu

POV Hana

"Ih untung ada Den Tsabit. Obat-obat dan makanan kita jadi terjamin, coba kalau enggak kasian para kita-kita ini, ya?" ucap salah seorang ibu-ibu hebring yang genitnya to the bone.

"Iya bener Bu, Den Tsabit mah udah ganteng, baik sama pengertian, anak aku aja ini teh langsung diem pas dipangku tanda-tanda mau jadi bapak ini mah," sambung Ceu Mimin dengan gaya ala princess Syahroni-nya. Dia adalah janda yang rumahnya kehalang satu tembok dari rumahku.

"Eh, Den Tsabit, Den Tsabit teh kok mau sih nikah sama Hana? Padahal Hana kan tomboy ya dia mah," ucap Wak Wati cekikikan. "Bisi weh gitu mau distikhorohin lagi, Wak Wati mau nampung."

"Ebuset! Bu, ibu! Inget laki di rumah. Inget nyebut!"

Aku yang mulai risih sama banyolan ibu-ibu keceplosan juga menegur mereka. Emang nih ibu-ibu giliran lihat yang bening suka khilaf.

Kacau banget!

Aku menggelengkan kepala pasrah, terpaksa menerima kegaduhan yang terjadi akibat para emak-emak yang mengidolakan Tsabit.

Hal ini dimulai gara-gara
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Rsm_1987
makin pinisirin aja kisahnya.. endingnya bakalan punya bayi ga sih? wkwk
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status