Share

Bab 68. Rencana Licik (Satu)

"Maaf, Nad. Saya paham kamu sedang bersedih tapi tolong jangan begini. Tolong kendalikan diri kamu."

Di luar dugaan, Mas Aksa melepaskan pelan pelukan Nadia lalu melirikku yang berdiri syok di sampingnya.

Namun, tak lama perhatian Mas Aksa dengan cepat kembali kepada Nadia. Tanpa sadar aku menghela napas pelan. Aku tahu saat ini Mas Aksa lebih tertarik pada Nadia dibanding kepadaku, meski mulutnya menolak untuk dipeluk tapi kekhawatiran jelas terlihat di matanya.

"Tapi Sa, aku gak tahu ke siapa lagi minta tolong. Kamu mau ngantar aku pulang kan? Setidaknya tolong beri aku tumpangan ke bandara," pinta Nadia, masih dengan uraian air mata.

Sebagai kaum wanita, aku tahu betul kebiasaan para pelakor seperti ini. Dia sengaja menunjukan sisi lemahnya agar lelaki iba dan lalu mengikuti semua keinginannya.

Dasar rubah licik! Kenapa coba harus Mas Aksa yang dia ganggu? Ya Allah, dosakah aku jika marah pada Nadia? Dosakah aku jika ingin menarik rambutnya padahal dia sedang berduka?

Mas Aksa meng
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Sury yani
Aksa udah kembali... Nadia nya ditinggal kah.
goodnovel comment avatar
Dewi Nurul aeni
gak sabar nunggu lanjut annya., semangat kak..kalau bisa postingnya jangan lama lama ya....
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status