Share

Sumpah Serapah

“Saya sedang tidak pegang uang, Ma,” jawabku sambil melipat tangan di dada.

Kirain sayangnya tulus. Sudah berubah, eh, ternyata karena ada maunya.

“Kamu bisa transfer sama Mama. Nggak harus uang kes. Soalnya Papa lagi butuh buat modal sama bayar hutang. Kemarin ‘kan Mama habis bantuin renovasi rumahnya Amalia, dan Mama terpaksa ngutang sama rentenir!”

Duh, kebiasaan. Doyan banget ngutang ke rentenir, dan ujung-ujungnya harus aku yang bayar. Kali ini tidak akan rela sepeser saja uang aku dipakai untuk melunasi hutang mertua.

Bukannya apa-apa. Sebab sebaik apa pun perlakuanku terhadap mereka, aku tetap saja tidak pernah dianggap ada. Lagian, kalau tidak punya uang, untuk apa pake acara bantu renovasi rumah anaknya. ‘Kan aneh!

“Untuk saat ini kami tidak bisa meminjamkan uang sama Mama. Kebutuhan kami juga banyak. Apalagi Vani lagi hamil!” sambung suami sambil menatap ibunya dengan pindaian kesal.

“Kalo besok bisa nggak,
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status