Share

Bab 36

Amarah Restu tidak bisa ditahan lagi, meskipun Nadira sudah mengatakan untuk tidak membalas apa pun pada pria yang sudah menjebaknya.

Pucuk dicinta ulampun tiba, Abian justru masuk ke kandang macan yang baru saja bangun dari tidurnya. Pria itu datang dengan membawa buah, tapi justru buah yang dibawanya dilempar oleh Restu.

"Masih berani kamu ya, ke rumah ini? Setelah apa yang kamu lakukan!" hardik Restu dengan wajah memerah.

"Ada apa, Om? Aku yang sudah menyelamatkan Nadira tadi malam, makanya aku datang untuk memastikan keadaan dia. Kalau Om gak percaya, tanya saja sama Nadira." Abian menjelaskan panjang lebar.

"Gak usah banyak bicara! Om tahu semuanya, bahkan Nadira juga tahu." Restu sudah tidak sabar membuat wajah Abian penuh lebam. Namun, kedatangan istrinya membuat pria setengah paruh baya itu mengurungkan niatnya.

"Sudah, Pa. Gak usah diperpanjang lagi, kalau dia nanti berani macam-macam kembali. Kita tinggal laporkan saja ke polisi." Hera mencegah terjadinya keributan.

"Lebih
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status