Share

50. Taubatnya Sang Pelakor

"Mbak, jawab aku." Aku mendesak Mbak Nuni karena ia tak juga menjawab pertanyaanku.

"Darimana, Mbak?" Aku kembali bertanya.

"Sebentar ya, Mir, Mbak ngangkat telepon dulu." Mbak Nuni pun meninggalkanku sendirian.

Aneh, padahal aku tidak mendengar ponselnya berbunyi. Sepertinya ada yang ditutupi Mbak Nuni dariku.

***

Aku membuka pintu ruangan tempat Sofia dirawat. Wanita itu sedang terbaring lemah di atas brankar. Kondisinya sempat drop, tapi Alhamdulillah sekarang sudah stabil.

"Mbak Mira," lirihnya begitu melihat kedatanganku. Ia menyunggingkan senyum padaku.

Aku mendekat, lalu duduk di atas kursi yang ada di sampingnya.

"Sofia, aku mau berterima kasih karena kamu sudah menyelamatkan nyawa mamaku. Dokter bilang kondisi mamaku sudah stabil setelah menerima transfusi darah darimu. Tinggal menunggu beliau siuman."

"Aku senang mendengarnya, Mbak. Tapi Mbak tidak perlu mengucapkan terima kasih. Aku ikhlas, Mbak."

"Sofia, kenapa kamu begitu nekat? Bahkan kamu tidak memikirkan keselamatanmu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status