Share

51. Nyawa Hampir Melayang

"Mira, Mama kamu sudah siuman. Dari tadi manggil-manggil nama kamu terus, buruan temui mamamu ya," ucap Mbak Nuni begitu aku tiba di depan ruang rawatnya Mama. Beliau ternyata belum pulang dan masih menunggu di sambil mengelus-elus kepala Vino yang sedang tertidur di pangkuannya.

"Iya, Mbak. Mbak belum pulang?"

"Mbak nunggu Sofia. Kalau Sofia udah baikan, baru kami pulang."

"Yasudah, aku ke dalam dulu ya, Mbak."

Mbak Nuni pun mengangguk.

Setibanya di dalam, aku segera memeluk Mama dan mencium tangannya.

"Alhamdulillah, syukurlah Mama sudah siuman. Aku enggak bisa membayangkan jika terjadi sesuatu sama Mama. Aku sayang Mama, tolong jangan pernah pergi kemanapun tanpa memberitahu aku ya, Ma. Aku tidak mau terjadi hal buruk lagi pada Mama."

"Iya, Sayang, Mama janji."

"Bagaimana keadaan Mama? Mana yang sakit Ma?"

Mama memegangi bagian perutnya yang terkena tusukan. Aku tahu pasti rasanya sakit sekali. Syukurlah lukanya tidak terlalu dalam sehingga Mama masih bisa selamat.

"Oh ya, Ma, apa
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status