Share

53.kejutan untuk Anita

"Buk, martabak usus pakai telur empat ya!" Ucapku memesan makanan segelah sampai ditempat tujuan

"Pedes gak Bu?"

"Iya pedes semua ya. Sekalian es nya, jus alpukat dua ya!"

"Ooh siap Bu, di tunggu bentar ya!" Penjual pun sibuk menyiapkan pesanan kita.

Untung saja hari ini antrian tak seberapa panjang. Karena memang martabak usus telur ini paling terkenal di daerah sini.

"Yuuk Nduk kita duduk."

Aku dan Anita pun berjalan beriringan menuju meja.

"Gimana tadi proses sidangnya Bu? Lancar?"

Aku tersenyum menjawab pertanyaan putriku ini. Aku tak mungkin juga jujur padanya apa yang terjadi disana.

"Alhamdulillah... Doain aja ya Nduk, semoga proses nya cepat."

"Aaamiiin..." Anita mengusapkan kedua telapak tanganya ke wajah.

Syukurlah tadi Anita tak ikut, andai dia ikut, sudah kupastikan dia malu dengan tingkah Ayahnya.

Triiing!!!

Sebuah pesan masuk dihp ku. Tertera nama Lusi disana. Aku mengernyitkan dahi, ada perlu apa dia mengirimi ku pesan.

Segera ku buka pesan darinya, karena aku juga pena
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status