Share

Bagian 26

Aku cukup malu tadi saat marah-marah pada Cella. Padahal dia nggak berbuat apapun pada Niar.

Untung Niar langsung respon dan mengatakan kalau Cella sedang menolongnya. Aku sangat senang, istriku lebih terbuka.

Karena banyak menyimpan luka, ia lebih irit berbicara. Sedikit demi sedikit, ada penerimaan terhadap semua yang terjadi dalam hidupnya.

"Bang, sudah nih belanjanya." Niar membuyarkan pikiranku tentangnya.

"Oh, iya. Ayo kita ke kasir." Kami membayar semuanya. Lalu membawa semua belanjaan menuju tempat parkir.

"Pa, Tante tadi memangnya siapa sih?" Icha membuka pertanyaan.

"Oh, dia dulu temen Papa."

"Oh, pantes. Kan pernah datang ke rumah ya, Pa?" tanyanya.

"Iya, pernah. Kamu masih inget?"

"Inget, Pa. Icha hanya melihatnya dari jauh, Pa."

"Oh iya," jawabku. 

Ternyata Icha bener-bener nanya detail tentang Cella. Sesekali ku lirik istriku, ekspresinya datar.

"Tante Cella cantik ya, Pa."

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status