Share

Om-om

Selesai berbelanja dari minmarket Maudi tak menunda untuk segera pulang, mereka para gadis yang biasanya tergoda oleh abang-abang tukang cilok di pinggir jalan pun tidak melipir sama sekali. Ingat dompet yang kian menjerit. Pun stok cemilan untuk malam ini bisa dibilang banyak pake banget. Jadi jangan beli-beli lagi.

Angin malam selalu terasa sama.

Masih asing bagi Maudi.

Kendati sudah lebih sering keluar rumah malam hari namun tetap saja pori-pori kulit Maudi seakan tak akan pernah terbiasa dengan dinginnya angin malam hari.

Kendati sudah memakai kardi rajut tebal untuk melapisi kaos yang ia pakai, Maudi tetap merasa gigil menusuk sampai ke tulang.

Dulu saat berkeliling di jalan raya Jakarta selepas belanja bersama Satria tidak terasa sedingin ini. Meski sama-sama dingin, hanya saja, memangnya ada yang bisa mengalahkan dingginnya udara malam di desa?

Cuma perlu lima menit dengan motor dan mereka pun sampai kembali ke rumah Maudi.

Maudi menyirit, ia yakin se
Esteifa

Typo maaf ya^^

| Like
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Nisya Kharem
hi hi lucu suka gaya dewasa... malu" meong ... kapan Satria serius sm Maudy..jadi g sabar
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status