Share

58 | Solver

Aluna pergi membawa gelisah. Berkali—kali ia membalik tubuhnya ke belakang, memastikan Steven akan baik—baik saja. Kaki Aluna terus melangkah ke depan, tapi tidak dengan pikirannya. Hatinya ingin menemani Steven, sekedar melihatnya bisa berdiri tegap seperti biasa. Aluna sadar diri kalau Steven tak ingin ditemani olehnya. Tangan itu terus melambai menyuruh Aluna segera pergi.

Ttok…

Tttok….

“Sepertinya itu Aluna pa, sebentar ya!” Edwin bangkit berdiri, melipir ke pintu ruang prakteknya yang baru saja dikunjungi oleh Steven.

Edwin memandangi wajah lesu Aluna, reflek ia mengusap dahi sang adik.

“Apaan sih bang?” Aluna menangkis tangan Edwin.

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status