Share

S2~162

“Dengar, Tan, aku nggak mau dibuat pusing dengan masalah seperti ini.” Andai Safir dan Fajar tidak pernah saling baku hantam sebelumnya, Raga pasti tidak akan bersikap seperti sekarang. “Dan aku juga sebenarnya nggak mau ikut campur.”

Intan tertunduk dan tidak berani menatap Raga yang berdiri di hadapannya. Sementara Lintang, saat ini duduk pada sofa berbeda, yang berada di samping Intan.

“Jadi, tolong kasih ketegasan sama dua orang tadi.” Raga mengangkat tangan dan mengarahkan telunjuknya ke rumah Safir. “Kalau memang kamu nggak tertarik “berhubungan” sama mereka, jangan pernah lagi kasih kesempatan apa pun!”

Intan mengangguk, dan masih tidak berani memandang Raga. “Saya, sudah bilang ke mas Fajar, kalau kita itu temenan aja, dan—“

“Nggak usah teman-temanan!” putus Raga lalu bertolak pinggang. “Langsung cut! Biar nggak ada modus di belakang.”

Lintang mencebik, karena Raga sedang membicarakan dirinya sendiri. Jadi wajar, Raga menganggap sikap Fajar yang mendatangi rumah Intan adalah m
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (25)
goodnovel comment avatar
Rania Humaira
intan sama safir itu mesti dikerasin dan tegasin dikit. sama2 menye2 dan labil. mana ada laki2 dan wanita temenan.
goodnovel comment avatar
Bintang ponsel
sumpah saafir sm intan ni nyusahkan. sjaa
goodnovel comment avatar
sri ning
andai ada seorang Raga didunia nyata ini, aku pengen jadi lintangnya
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status