Share

S2~172

“Mas, kenapa mulutmu itu nggak berhenti ngunyah dari tadi?” Dari kentang goreng, popcorn, corndog, dan sekarang, Raga tengah menyantap es krim sambil berjalan menuju restoran untuk makan siang. Tidak hanya Raga, tetapi Rama pun sedang menyantap es krim yang sama, kecuali Safir.

“Karena aku lapar,” jawab Raga terus terang.

Bukan jawaban seperti itu yang sebenarnya ingin didengar Safir. Yang ia tahu, Raga tidak pernah makan camilan terus-terusan seperti sekarang. Jadi, apa sebenarnya pemicu perubahan Raga tersebut?

“Oia, kalau kamu mau belajar masalah inves saham, kita bisa bicara sekalian makan siang,” tambah Raga lalu menunjuk restoran yang akan mereka masuki dengan dagunya. “Kita makan di sana.”

Safir mengangguk pelan sembari ternganga. Lintang dan Intan, sudah lebih dulu berada di sana dan memesankan makanan untuk mereka. “Masih sanggup makan, Mas?”

“Masih.” Jangankan Safir, Raga sendiri saja, juga terheran-heran dengan nafsu makannya belakangan ini. “Aku, kan, belum makan nasi.”

“C
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (11)
goodnovel comment avatar
Vafajia
adaaaa aja, kelakuan absurd bapak yg 1 ini... spontan!!! penuh dgn ide kelicikan...
goodnovel comment avatar
Kenzien Yodha
semoga fajar bisa move on dengan kehadiran fayra
goodnovel comment avatar
Siti Juli
fayra ketemu jodohnya sana mas fajar
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status