Share

BAB 32. POV RENI Masa kelam

Kutatap sekali lagi rumah peninggalan ayah satu-satunya. Rumah yang dulunya punya kenangan manis sewaktu ayah masih hidup.

Lalu menjelma menjadi neraka jahanam bagiku setelah kedatangan laki-laki yang berkedok sebagai bapak dan berpura-pura mencintaiku di depan ibuku.

Kuseka air mata. Entah aku menangis karena apa yang jelas hatiku lega sekali.

Aku tahu membunuh itu dosa, tapi jika aku lakukan untuk menjaga kehormatanku, maka itu sah-sah saja.

Selamat tinggal kehidupan kelam. Selamat tinggal kenangan kelam. Selamat tinggal ibu. Selamat tinggal ayah.

Kupacu motor perlahan membelah jalanan malam yang gerimis.

Sunyi, senyap. Hanya terdengar deru mesin motorku saja.

Kuabaikan rasa takut dan khawatir di dadaku. Jikalau terjadi sesuatu padaku maka aku sudah sangat siap.

Melewati jalan makam aku jadi teringat ayah. Kuberanikan diri untuk pergi ke makam. Aku akan mengunjungi makam ayah untuk yang terakhir kalinya.

Dengan hati-hati kuparkir motor dan kupastikan tidak ada siapa pun yang meliha
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status