Share

52. Perhatian dari Batara

"Kamu penyebabnya Kikan, kamu yang harus tanggung jawab! " Rosi masuk kembali ke dalam mobilnya setelah puas memaki bahkan menampar, serta menarik kasar rambut Kikan. Jika saja tidak dilerai Batara, sudah pasti wanita luka patah digebuki oleh Rosi.

"Maaf, Pak, Bu, semua sudah aman ya. Mohon maaf sudah membuat gaduh." Batara meminta maaf pada para tetangga yang berkumpul di depan rumah Kikan. Ia meminta para warga untuk bubar karena masalah sudah selesai.

Kikan masih menangis dan masih berusaha berdiri dengan kedua kakinya yang lemah.

"Ayo, kita ke dokter ya. Kamu terluka itu. Bibir kamu dan kepala kamu juga benjol."

"Tidak usah, Pak, saya gak papa." Belum lagi lima detik terlewati, Kikan malah jatuh pingsan. Batara langsung melarikan wanita itu ke rumah sakit terdekat. Dokter IGD memeriksa keadaan Kikan yang ternyata memiliki tekanan darah sangat rendah dan Batara masih berada di sana untuk menemani Kikan.

Ponsel pria itu berdering. Nama istrinya muncul di layar ponsel.

"Halo, assal
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status