Share

MEMASTIKAN

RIDA

Mas Afgan merespon anggukanku hanya dengan tatapan. Dalam hitungan berdetik-detik, pria itu tetap mengarahkan pandangan padaku. Seolah-olah ia ingin meyakinkan diri sendiri bahwa ucapan wanita ini benar adanya.

“Saya memutuskan ini bukan karena terpaksa atau tak enak hati. Saya sudah membulatkan tekad untuk meninggalkan masa lalu, dan menata masa depan bersama Anda.”

Seketika senyum terlukis di wajah pria yang seharian ini bermuram durja.. Ia kemudian memiringkan badannya agar dapat melihatku lebih pas. Jadi tak sekedar kepala yang menoleh.

“Terima kasih sudah bersedia menjawab perasaanku. Sekarang, aku bisa lega kalau besok harus pulang. Surat-surat untuk administrasi pernikahan akan dikirim besok. Apakah di sini mau ada pesta?”

Nada suara mas Afgan sekarang tidak menyiratkan kesedihan. Yang ada malah keceriaan dan antusiasme tinggi.

“Di sini akad saja. Tak usah ada pesta!” jawabku cepat. Aku malu kalau di rumah ini diadakan pesta. Berita perceraianku saja tak diketahui, m
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status