Share

47. SEHARIAN DI PUNCAK

Perjalanan menuju Puncak hari ini lancar karena Mars memutuskan untuk pergi menaiki kendaraan roda dua milik Kinong.

Setahu Mars, biasanya jalur puncak akan macet di hari weekend karena banyak orang yang akan liburan ke sana. Itulah sebabnya, Mars memilih pergi menggunakan motor karena dia bisa terhindar dari kemacetan.

Setelah mengisi perut di warung soto pinggir jalan, Mars dan Suci melanjutkan perjalanan mereka yang tertunda.

Hari masih pagi, cuaca masih begitu segar saat mereka mulai memasuki kawasan puncak.

"Anginnya mulai terasa beda di sini, Mas, lebih dingin. Apa kita sudah sampai di puncak?" tanya Suci di boncengan.

"Iya, kita sudah sampai. Peluknya yang kenceng kalau dingin," ujar Mars yang mulai nakal, membuat Suci jadi tersipu malu.

"Memang kenapa sih, tadi kita harus berbohong sama Pak Syamsul di rumah?" tanya Suci kemudian, merasa heran dengan sikap suaminya yang kelihatan takut saat hendak membawanya keluar rumah tadi pagi.

"Nggak apa-apa, aku cuma takut aja nanti merek
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status