Share

MB 12

Detak jantungku meningkat cepat ketika mendengar apa yang baru saja Mama katakan. Enggak, gak mungkin dia pergi begitu saja, aku tak percaya.

"Mungkin dia sedang di kamar mandi, Ma." Aku berusaha untuk menenangkan.

"Benar juga." ucapnya yang kembali terdengar ceria.

"Awas saja kalau kamu melukai anak perempuan Mama satu-satunya itu, Mama coret nama kamu dari KK," ancamnya membuatku lemas seketika.

Semoga saja Devina ada di rumah dan tidak melakukan hal-hal yang membuatkan naik darah, apalagi jika sampai pergi beneran. Aku akan mencari dan memarahinya.

"Iy—"

Tut....

Panggilan langsung terputus sebelum aku menjawabnya, dasar Mama.

"Kenapa, Mas?" Nafisah tiba-tiba muncul di hadapanku. Wah, bisa gawat kalau dia tahu aslinya aku sudah punya istri. "Kok kayaknya penting, sih?"

Untung saja sepertinya Nafisah tidak mendengar apa yang aku bicarakan dengan Mama. "Enggak ada apa-apa, nanti Mas tinggal pulang dulu, ya?"

Nafisah menggeleng kuat. "Setelah menikah, tradisi di sini si peng
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status