Share

Bab. 35

Suara pintu kamar mandi yang dibuka, menginterupsi Bu Nur dan Dini. Mereka melihat Miftah berlalu menuju kamar, lalu kembali dengan sebuah anting dan gelang.

"Ini punya Si Desi. Kalian jual aja!" cetusnya tiba-tiba.

Dini mengambil alih perhiasan emas itu dari tangan kakaknya.

"Kok, bisa dia minggat nggak bawa barang berharga?" tanya Bu Nur heran.

"Mungkin masih ada sedikit kesadaran di otaknya saat ninggalin anaknya di sini." Miftah menatap Bila dalam gendongan Bu Nur. Ekspresinya tak terbaca.

"Ya udah aku jual dulu, daripada motor disita." Dini memasukkan anting dan gelang tersebut ke dalam tas kecilnya. Kemudian berlalu untuk mencari penjual di jalanan pasar atau Alun-Alun Kota yang biasa menerima emas tanpa surat-suratnya.

Dini mungkin tak akan sepanik ini bila BPKP motornya digadaikan ke bank. Namun, saat mendapati yang datang menagih uang ternyata seorang dept collector bengis, dia tak lagi bisa tinggal diam mengingat motor kesayangan juga nyawanya terancam hanya karena nominal u
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status