Share

Bab 73

"Gimana, Mas?" tanya Ambar sekali lagi setelah aku mendiamkannya.

"Ketemu Hasna?"

"Kenapa? Keberatan?" tanyanya lagi sembari melotot padaku.

"Nggak kok. Kata siapa?"

"Ya sudah, kalau gitu, nanti sore ajak aku ketemu sama Hasna."

"Tapi aku nggak punya nomornya, Mbar," ucapku sambil beralasan. Karena tak mungkin aku menjemput Hasna ke rumah Dodi, bisa-bisa aku dicambuk sama dia dikira menggoda istri mudanya.

"Ya sudah, nanti aku cari caranya dulu supaya dia bisa keluar."

"Nggak perlu. Kata Meri tadi, rumahnya nggak jauh dari rumahnya dia."

"Kamu kemarin melihatnya?"

"Jelas! Matamu hampir copot begitu," ucap Ambar seraya mempraktekkan bagaimana tatapanku pada Husna.

Aku terkekeh, kemudian berhenti setelah menyadari jika tatapan Ambar padaku kini berubah.

"Jadi, kamu sudah nggak marah?"

"Kata siapa? Tetap saja aku marah! Sekali lagi kamu kaya gitu, jangan harap aku bakal memaafkan. Dan aku akan meminta penjelasan pada Hasna. Jika penjelasannya berbeda denganmu, maka siap-siap
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status