Share

(50) Perasaan yang Hancur

Dika berdiri di jembatan tua yang jarang dilalui oleh para pengendara seraya matanya memandangi langit biru yang luas. Air matanya dengan malu-malu menetes diujung matanya. Isakkan pelan keluar dari bibi sexy-nya. Pikirannya sedang kalut bagai air sungai yang keruh.

Dika menjambak rambutnya kuat-kuat berharap hatinya yang kusut segera membaik. Berharap perasaan sedih yang menghampiri hatinya segera terbang bebas di udara. Berharap rahasia yang keluarganya simpan dengan rapat tak tersebar di seluruh penjuru kota. Berharap hari ini hanyalah bagian dari bunga tidurnya saja.

Kenyataan kembali menamparnya kuat-kuat, bahwa rahasia itu sudah tersebar. Bahwa hari ini adalah nyata, bukan bunga tidur yang Dika harapkan.

“Mama ….” Dika berucap dengan lirih diiringi isakkan tangisnya yang sendu.

Dika tak pernah tahu wajah mamanya yang melahirkannya namun wanita itu telah tiada, telah kembali pada sang kuasa.

Lagi-lagi ucapan pelan kembali pa

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status