Share

36. Kehancuran 4

Zafirah hanya diam, tidak terpikirkan sebelumnya. Jika ajakan makan siang Azril akan berubah menjadi kesedihannya. Tangannya terulur menyentuh perutnya yang masih rata walau usia kandungannya telah berusia dua bulan, tanpa sengaja pendengaran menangkap suara dari seseorang yang sangat dia kenali. Tidak ingin memikirkan yang lain, Zafirah kembali merebahkan tubuhnya di atas tempat tidur yang tiga bulan ia tempati. Kini kamar itu kembali ia tempati dengan situasi yang berbeda.

Ingatannya kembali saat dirinya pulang dari rumah sakit, terlihat sikap Azril yang berubah. Bahkan dirinya mampu menyimpan darinya.

"Nyonya, minum teh hangat ini, agar perut Nyonya menghangat,"

Melati yang datang membawa satu cangkir teh hangat di atas nampan, tanpa menolak bahkan dalam sekejap teh hangat di tangannya telah tandas. Zafirah kembali meletakkan cangkir yang kini telah di atas nampan yang berada di tangan Melati.

"Terima kasih Bi," ujar Zafirah lembut, suaranya yang lemah terdengar begitu jelas di t
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status