Nathan seketika baru menyadari bahwa masih ada banyak orang di tempat ini, jadi dia berkata dengan terbata-bata, "Aku hanya asal bicara ... jangan anggap serius!"Wajah Nathan pun memerah. Dia menepuk jidatnya dan berkata, "Aku baru ingat, aku masih ada urusan. Aku pergi dulu, ya!" Kemudian, Nathan
"Aku juga lagi memikirkannya." Begitu memikirkan hal ini, Nathan langsung merasa lelah. Selama beberapa hari terakhir, dia sudah sering memikirkannya, tetapi dia masih saja tidak tahu apa yang seharusnya dia lakukan.Mungkin karena masih ada harapan untuk kembali ke kantor pemerintahan, jadi sekaran
Setelah Nathan menyusun semua peralatan yang dia bawa di tambak ikan, Nathan membuka pintu gubuk kecil yang berada di samping tambak ikan. Di dalamnya, terdapat beberapa kursi kecil dan beberapa tongkat pancing yang terbuat dari bambu, semuanya dikeluarkan oleh Nathan. Setelah dia mengikat tali panc
"Nathan, sepertinya bir ini milikmu dan Sienna," kata Stevan sambil tersenyum dan menghampiri mereka dengan ember di tangannya. Melihat ekspresi getir di wajah Nathan, dia berkata, "Sudahlah, kami nggak akan benar-benar menyuruhmu menghabiskannya. Kalau kamu benar-benar minum semua, kami minum apa?"
"Berengsek! Sini kamu!" Nelson memarahi putranya dengan ekspresi datar dan berkata, "Coba katakan, pagi ini, kamu mengganggu Joanna, ya? Kamu kira kamu preman, ya? Kenapa kamu menyentuh wajah orang lain? Dasar nggak sopan!""Aku nggak melakukannya!" Nathan langsung berkata, "Kak Joanna teringat akan
"Bukan urusan kalian!" Nathan memelototi Lucius dengan penuh amarah. Dalam hatinya, dia berpikir, 'Pasangan ini memang serasi, dua-duanya suka sekali menuangkan minyak tanah ke api!'Suaminya suka mendekati para janda, sedangkan istrinya juga mau mendekati pria lain. Mereka benar-benar serasi. Natha
Nathan langsung berkata, "Bukan begitu!" Mendengar pertanyaan Jasmine, Nathan juga seketika tidak mengetahui perasaan seperti apa yang dia miliki terhadap Joanna.Nathan tidak memiliki keberanian untuk benar-benar mengakui bahwa dia menyukai Joanna di hadapan Jasmine. Namun, dia tidak bisa mengataka
Sepulangnya ke rumah, Nathan langsung kembali ke kamarnya. Dia berbaring di atas ranjang sambil memikirkan kejadian tadi. Bahkan dia sendiri pun tidak bisa memercayai ingatannya. Di antara beberapa wanita yang dia kenal, dia malah hampir memaksa Jasmine untuk melakukan hal tercela itu dengannya. Hal