Wanita Cantik di Kantor Pemerintahan

Wanita Cantik di Kantor Pemerintahan

By:  Gunung Emas  Ongoing
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel4goodnovel
Not enough ratings
57Chapters
384views
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
Leave your review on App

Nathan Fabio dan seorang rekan kerjanya yang cantik pergi ke pedesaan dalam proyek pengentasan kemiskinan. Tak disangka, setelah meninggalkan pekerjaan ini, kepribadian wanita cantik ini berubah drastis ....

View More
Wanita Cantik di Kantor Pemerintahan Novels Online Free PDF Download

Latest chapter

Interesting books of the same period

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments
No Comments
57 Chapters
Bab 0001
Pada Jumat pagi, setelah sarapan, Nathan Fabio pergi ke kantor pemerintahan Kelurahan Galena.Saat dia berjalan ke tangga gedung asrama, dia melihat sebuah sosok yang elegan.Sosok itu mengenakan gaun berwarna putih, kulitnya putih dan mulus, rambutnya yang panjang tergerai, sepasang sandal kaca berwarna merah membalut kakinya yang kecil, dengan stoking berwarna putih. Siapa lagi kalau bukan Sienna Lizbeth, seorang staf di kantor Komite Partai? Sebuah koper besar terletak di samping kakinya."Sienna, kamu sudah datang, ya?" Nathan menyapa wanita tersebut sambil menghampirinya."Nathan!" seru Sienna dengan senang sambil melambaikan tangannya pada Nathan."Kopermu keberatan, ya? Sini, biar kubantu!" kata Nathan. Sienna seperti dewi dalam hatinya, jadi tentu saja Nathan ingin membantu Sienna dengan penuh semangat. Seusai berbicara, dia langsung mengulurkan tangannya untuk mengangkat koper itu."Kamu ini, padahal rumahmu di kabupaten kota, kamu bisa tinggal di rumah tiap hari, tapi kamu ma
Read more
Bab 0002
’Kenapa suaranya terdengar seperti suara Marissa?’ pikir Nathan. ‘Bahkan Pak Marco juga sudah pergi, dengan siapa wanita itu bersenang-senang di dalam kantor?’ Nathan seketika teringat akan rumor bahwa Marissa menjalin hubungan seperti itu dengan Patrick.‘Jangan-jangan itu Pak Patrick? Wah, seru, nih,’ pikir Nathan. Kemudian, dia diam-diam naik ke lantai tiga dan merangkak di koridor, menuju ke kantornya Patrick.Mungkin karena mengira tidak ada orang lain lagi di gedung kantor, bahkan pintu kantornya Patrick tidak tertutup dengan rapat. Lampunya juga masih menyala. Melalui celah pintu kayu yang tebal itu, Nathan mengangkat kepalanya dan mengintip ke dalam."Wah! Kata orang, wanita makin tua makin kuat!" Patrick memukul pantat wanita itu dengan kuat sambil bernapas dengan terengah-engah, lalu berkata, "Ternyata memang benar!"Di dalam ruangan, rok ketat dan stoking berwarna kulit yang biasanya dipakai oleh Marissa terus bergoyang di pandangan Nathan. Selain itu, celana dalam dengan be
Read more
Bab 0003
"Aku bisa pergi," kata Nathan sambil tersenyum. Dia berpikir, 'Kalau aku sudah menunjukkan sikap asliku, artinya aku nggak perlu bersikap baik lagi padamu.' Kemudian, dia bertanya, "Bu Marissa, seingatku, suamimu adalah seorang pekerja di bagian penjualan sebuah perusahaan, 'kan? Dengar-dengar, dia
Read more
Bab 0004
"Shawn, lepaskan tanganmu!" Meskipun Nathan berniat untuk selalu menjadi orang yang patuh dan tunduk di kantor, kesabarannya juga berbatas. Shawn bahkan sudah bertindak seperti ini, jadi bagaimana Nathan bisa diam saja?Dengan kuat, dia berusaha melepaskan tangannya Shawn. "Kenapa? Karena kamu nggak
Read more
Bab 0005
"Oh iya, di mana barangnya?" tanya Marissa. Napasnya kasar, pikirannya sudah kacau. Namun, dia menyadari bahwa ada yang tidak benar, seakan-akan mereka kelewatan satu langkah."Barang apa?" tanya Nathan sambil tersenyum. Dia sama sekali tidak memikirkan hal ini. Hari ini, dia hanya terus memikirkan
Read more
Bab 0006
Desa Donov terletak di tempat yang agak terpencil, dengan semua rumah di desa berjarak jauh-jauhan. Matahari sudah mulai terbenam, dengan sisa cahayanya menyinari garis bukti yang terletak tidak jauh dari desa. Desa ini terlihat sangat sepi, beberapa rumah mulai mengepulkan asap dari cerobong asap,
Read more
Bab 0007
Keesokan harinya, Nathan bangun pagi. Ini merupakan kebiasaan yang dia dapatkan dari bekerja di kantor pemerintahan. Sebelumnya, dia sering ditindas oleh Marissa, jadi pagi-pagi sekali, dia harus sarapan dan beres-beres di kantor, lalu menyeduh teh dan sebagainya.Linda Harley, ibunya Nathan, juga s
Read more
Bab 0008
"Baiklah!" jawab Nathan. Padahal dia sedang memikirkan alasan untuk pergi ke rumahnya Fanni nanti malam, tetapi sekarang, alasannya datang begitu saja.Lucius adalah sekretaris desa, tetapi dia suka dipanggil dengan panggilan hormat "Pak Lucius". Dengan begitu, dia bisa merasa lebih puas. Sebagai se
Read more
Bab 0009
"Nathan, kamu pegawai negeri sipil, ya?" tanya Cheryl dengan terkejut. 'Sepertinya bocah ini sudah hidup dengan lumayan baik, ya. Semua orang tahu kalau ujian untuk jadi pegawai negeri itu susah,' pikirnya. "Sebelumnya, aku sudah pernah ujian beberapa kali, tapi aku selalu gagal, jadi aku sudah meny
Read more
Bab 0010
Nathan pun terlelap. Dia tertidur selama beberapa jam dan dibangunkan oleh Linda."Tadi siang, aku menyuruhmu untuk pergi beli kecap, kenapa kamu lupa, sih?" teriak Linda dari lantai bawah. Nelson belum kembali dari ladang, jadi Linda sedang menunggu kecapnya dibeli supaya dia bisa masak mi."Oh, iy
Read more
DMCA.com Protection Status