"Mandi pun mereka pasti tetap pakai baju," kata Nathan dengan tidak tertarik. Memangnya para wanita paruh baya itu secantik Joanna? Tangan Joanna sudah pernah menyentuhnya secara langsung. Lagi pula, dia juga bisa melakukannya dengan Marissa, jadi apa serunya wanita-wanita ini?Joanna sudah berjalan
Meskipun Nathan hanya pernah bertemu sekali dengan sosok anggun ini, kesan wanita ini sangat mendalam dalam benaknya, terutama kemeja putih yang dimasukkan ke dalam rok pendek berwarna hitam itu, serta stoking berwarna kulit dan sepatu kulit hak tinggi. Wanita itu tetap berias dengan tipis, alisnya
"Bu Rachel, saya akan meletakkan barang-barang Anda di sini. Saya tinggal di kamar 103 di lantai bawah. Kalau ada keperluan, Anda bisa memanggil saya." Nathan meletakkan kopernya Rachel di lantai sambil berpamitan dengan Rachel yang sedang mengamati sekeliling. Dia tidak ingin berlamaan di tempat in
Nathan bergegas melangkah mundur sambil berkata, "Aku lihat jalan, kenapa kamu nggak jalan?" Dalam hatinya, dia juga merasa kesal karena Rachel tiba-tiba menghentikan langkahnya, sehingga suasananya menjadi secanggung ini."Kamu jalan di depan!" seru Rachel sambil menatap Nathan dengan tatapan dingi
Tidak jauh dari mereka, Calvin, si kepala desa, berjalan keluar dari sebuah celah di antara gunung dengan cangkul dan rokok di masing-masing tangannya. Saat dia melihat Nathan, dia langsung tersenyum dan menyapa Nathan dari kejauhan. "Nak, apakah kamu datang hari ini untuk membahas tentang pengontra
Calvin tidak mengetahui identitas Rachel, dia hanya tahu bahwa Rachel adalah pemimpinnya Nathan. Oleh karena itu, dia langsung mengungkit hal ini. Namun, melihat Rachel tidak beraksi, dia pun pergi dengan kecewa dan juga canggung. Nathan membawa Rachel berjalan terus ke depan. Nathan merasa tidak te
"Kamu gila, ya?" Nathan memegang pipinya yang terasa panas dan nyeri karena ditampar. Rachel menamparnya dengan sekuat tenaganya. Begitu telapak tangan Rachel menyentuh pipinya Nathan, pandangan Nathan seketika menggelap dan berkunang-kunang. Kemudian, dia merasakan rasa sakit yang menusuk dan rasa
Angin sepoi-sepoi bertiup, ranting pohon dedalu di tepi sungai seakan-akan menari dengan irama angin. Daerah di sampingnya adalah tanah datar dengan sayuran dan rumput liar yang tumbuh di tempat itu. Tidak jauh dari tempat ini, terdapat beberapa bukit kecil dengan pepohonan yang rimbun. Sesekali, te