Share

Hanya Helena

***

Hazel melengos. Berulang kali dia menarik dan membuang napas dengan kasar. Tatapannya menerawang jauh pada jalanan di depan sana.

"Papa yang akan bicara sama dia," ucap Pak Prabu lagi.

"Dan Papa pikir dia mau?" sahut Hazel sambil tersenyum sinis. "Helena tidak akan pernah mau, Pa. Bagaimana kalau dia berpikir bahwa kita sedang memanfaatkan kehadirannya? Bagaimana kalau Adinda berkoar-koar di depan semua orang dan menyalahkan Helena atas semua yang terjadi, bagaimana?"

Bu Nela memijit pelipisnya dengan lembut. Sejak awal, wanita paruh baya itu menolak hubungan Hazel dan wanita bernama Adinda itu. Namun apalah daya, Hazel mengatakan kalau Adinda adalah wanita baik dan lembut. Mau tidak mau Bu Nela menyetujui pilihan putranya yang ternyata ... busuk!

"Kita belum mencoba, Hazel," kata Pak Prabu gigih. "Papa akan bicara secara gamblang, dan tentu saja tidak memaksa. Kalau Helena menolak, Papa juga gak akan marah. Setidaknya kita usaha."

"Helena akan berpikir sangat buruk padaku, Pa,"
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status