Share

Bab 44. Histeris

Adam sangat bingung hendak menjelaskan bagaimana. Dia sendiri sebenarnya tidak tahu pasti kejadiannya benar terjadi atau tidak. Hanya berbekal pengakuan Alya dan juga foto-foto mereka yang tanpa busana.

"Adam juga kurang yakin, Bah. Tapi, saat itu Adam —" Malu rasanya jika harus menceritakan kalau dia menyentuh miras kembali karena depresi kehilangan anaknya.

"Tapi, apa, Dam? Ceritakan semua saja. Abah gak akan marah karena itu semua sudah terjadi," ucap Abah Hasan.

Ada beberapa ganjalan di hati Abah Hasan. Beberapa hari ini, Beliau selalu saja mimpi buruk. Hal itu pula yang membuat pikiran Abah Hasan tidak fokus dan terjadi kecelakaan.

"Jujur saja, Dam. Beberapa hari ini, Abah mimpi buruk tentang kalian semua. Abah melihat Hana tengah kesakitan dan Alya tertawa tanpa mempedulikan kondisi Hana. Abah tak melihatmu. Kamu tidak ada di sana dan meninggalkan Hana sendirian. Abah takut kamu membuang Hana begitu saja. Umur Abah tinggal sebentar lagi. Siapa yang akan menjaganya jika Abah
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Neil Lita
hah akhirnya mati jg lo abah....tp mati jg ga guna, pesannya itu alya sm adam jng sampai berpisah, udh jd mayat tp ttp bikin anak lo memderita
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status