Share

Rasa Tak Bersambut

Seorang gadis menatap pantulan diri di dalam cermin. Dengan tinggi semampai, sedang mengenakan baju pengantin berwarna putih tulang, terlihat sangat indah melekat di tubuhnya. Hijab yang dia kenakan pun menambah anggunnya pesona seorang Nazeela Sahara.

Harusnya hari ini adalah momentum di mana seorang gadis akan menangis bahagia. Karena purna sudah menempuh perjalanan sendirian. Seorang pria akan mengambil tanggung jawab atas dirinya. Menuntun dan menjadi pelindung hingga ajal menjemput. Nyatanya, malah kesedihan menusuk dada yang dirasakan Nazeela. Air matanya tak berhenti berderai sejak tadi. Pria gemulai yang menjadi penata riasnya berkali-kali berdecak kesal karena harus memperbaiki riasan gadis tersebut.

Namun, Nazeela tak memedulikan. Biar saja bulir bening itu keluar. Bukankah dia sendiri yang telah memutuskan jalan ini? Bukankah dia telah mengikhlaskan hati menerima garis takdir yang tak sesuai dengan kehendaknya? Dan dia tidak akan pernah menyesali keputusannya. Tangis itu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status