Share

Selesai?

Dru menimbang flashdisk yang ada di tangannya. Jantung pria itu berdegup dua kali lebih cepat dari seharusnya. Harapan besar tersemat pada benda kecil tersebut. Dia berharap semua tuduhan yang dilayangkan Fairuz bisa terbantahkan, sekaligus menjawab rasa penasarannya tentang sesuatu.

Penjelasan Fairuz beberapa waktu yang lalu, mau tidak mau memantik rasa ingin tahunya. Jika benar keadaan Farah baik-baik saja beberapa jam sebelum dia tinggalkan, tidak mungkin wanita itu sesak napas secara tiba-tiba. Dru memejamkan mata, mencoba menggali ingatannya di hari terakhir menemui Farah. Masih teringat jelas di ruang mata bagaimana wanita tersebut menggapai sesuatu. Dru yang cemas gegas mendekat. Alih-alih Farah malah mencengkeram tangan sang pria dengan bibir komat-kamit ingin mengatakan sesuatu. Jika, memang murni karena komplikasi, tidak mungkin ekspresi Farah seperti orang ketakutan. Dru yang saat itu tak bisa berpikir jernih, tak menaruh curiga pada kata-kata terakhir Farah.

Hempasan dau
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status