Alex dan Shiera tiba di Perumahan Taman Eden.Setelah mereka turun dari mobil, sopir segera pergi dengan mobilnya.Awalnya, Shiera ingin meminta sopir untuk mengantarnya kembali ke asrama, tetapi melihat punggung Alex yang dingin, dia tidak berani berkata apa-apa dan hanya bisa mengikuti Alex dengan patuh.Ketika mereka tiba di rumah.Alex melihat Shiera dan berkata, "Kapan kamu akan membawa barang-barangmu ke sini?"Hati Shiera sontak berdebar-debar!"Apakah aku benar-benar harus tinggal di sini?" Shiera masih merasa ragu.Shiera benar-benar tidak ingin ....Melihat Alex di depannya, Shiera semakin tegang.Setelah berinteraksi dengan Alex begitu lama, Shiera sangat khawatir kalau suatu saat dirinya tidak akan bisa bertahan dan mengungkapkan semua yang terjadi malam itu.Ada kilatan tajam di mata Alex.Melihat reaksi ini, Shiera cepat-cepat mengangguk, "Baiklah, aku akan memindahkan barang-barangku besok."Alex tidak berkata apa-apa lagi. Dia melepaskan mantelnya, meletakkan ponselnya
Suara yang keras itu membuat Alex merenggutkan alisnya.Dia langsung menoleh ke arah pintu kamar mandi!Shiera ada di dalam sana dan jantung kecilnya berdebar kencang. Suara Alex terdengar dari luar, "Kenapa?"Mendengar suara Alex, tubuh Shiera sontak membeku!Shiera memejamkan mata dan menggigit bibirnya dengan gugup, Lalu, dia memberanikan diri untuk menjawab, "Tuan Alex, aku tidak punya handuk mandi!"Kesunyian memenuhi ruangan.Shiera ingin merobek lidahnya sendiri.Seandainya Alex tidak tahu betapa cerobohnya Shiera, pria itu mungkin akan mengira Shiera sedang mencoba untuk menggodanya dengan cara ini. Namun sekarang, kecerobohan Shiera semakin membuat Alex pusing.Alex bangkit, pergi ke ruang tamu dan membawa handuk mandi baru ke depan pintu kamar mandi. Dia mengetuk pintu dan berkata dengan nada rendah, "Buka pintu."Shiera membuka pintu kamar mandi dengan sedikit celah, yang terlihat hanya tangan mungil yang muncul. "Terima kasih," ujar Shiera.Meskipun tahu Shiera memiliki tu
Hati Shiera berdebar kencang! Merasakan napas pria itu semakin tak terkendali, Shiera semakin ketakutan. "Jangan, Tuan Alex!" ujar Shiera.Dengan satu usaha keras, Shiera melepaskan diri dari cengkraman kuat Alex dan melompat keluar dari pelukannya.Alex yang sedang mabuk, menjadi benar-benar sadar karena gerakan Shiera yang mendadak itu.Suhu hangat di matanya mereda, digantikan oleh kesan dingin yang tidak asing. Alex memandang Shiera dengan tatapan yang dingin, membuat Shiera semakin gugup. Shiera memanggil dengan lemah, "Tuan Alex."Satu panggilan itu membuat Alex semakin sadar.Dengan suara berat, Alex berkata, "Pergi tidur."Tidur?Mendengar kata “tidur,” Shiera semakin cemas. Dia bertanya dengan suara gemetar, "Tidur di mana?"Tampaknya, apa yang terjadi sebelumnya begitu mengejutkan, sehingga Shiera masih belum pulih sepenuhnya.Mendengar pertanyaan bodoh Shiera, kehangatan di mata Alex memudar. Terutama ketika melihat betapa ketakutannya Shiera, seiris senyuman yang tidak d
"Kalau kamu bekerja keras, kamu pasti bisa mendapat pekerjaan!" kata Shiera dengan suara dingin.Bagi Shiera, bukan karena susah mencari pekerjaan, tetapi Vincent sepertinya terlalu ambisius, sama seperti yang Rachel katakan. Saat ini Vincent masih dalam masa magang, tetapi dia sudah mencari pekerjaan dengan gaji tinggi. Bagaimana mungkin sebuah perusahaan mau membayar seorang magang sebesar dua puluh juta setiap bulan? Semua orang juga harus mulai dari nol untuk mencapai yang lebih tinggi.Vincent mulai tidak sabar mendengar nada dingin Shiera dan berkata, "Bukankah aku sedang mencarinya? Kenapa kalian semua terus memaksaku?""Siapa yang memaksamu? Itu sesuatu yang harus kamu lakukan!" Kata “memaksa” membuat Shiera kesal.Jika kamu punya keberanian, jangan minta uang dari keluarga. Siapa yang tidak perlu bekerja keras untuk hidup saat dewasa? Mereka bukan keluarga yang berkecukupan. Berhasil menempuh pendidikan berarti mereka sudah setengah jalan menuju masa depan yang cerah.Namu
Saat terbangun, sekujur tubuh Alex terasa lelah. Bagaimana bisa dia mimpi seperti itu?Apa mungkin ada kaitannya dengan wanita pada malam itu? Setelah mengalaminya sendiri, Alex bisa merasakan perbedaannya!Memikirkan kembali malam di Tanggerang saat itu, Alex benar-benar ingin sekali menemukan wanita itu dan memotongnya menjadi beberapa bagian.Di lain tempat, Shiera yang sedang membuat sarapan di dapur tiba-tiba menggigil dan mengeluarkan suara bersin, 'Hacih ....''Bzzz', tiba-tiba terdengar suara ponsel yang bergetar.Melihat sekilas ponselnya, Shiera kemudian mengangkat panggilan itu, "Kak Sovia.""Apa kamu memberi Vincent uang sebesar empat ratus ribu rupiah kemarin malam?""Tidak. Mentraktir dia makan sekali saja sudah cukup!" Shiera mendengkus.Siapa yang menyuruh Vincent untuk berlagak seperti kakak mereka? Seharusnya Vincent tidak perlu melakukan hal yang tidak bisa dia lakukan.Walaupun Vincent sudah membantu Shiera menyelesaikan masalah di saat genting, kemungkinan besar Vi
Kalau dilihat lebih dekat, Alex bisa melihat lepuhan pada kaki Shiera.Alex yang melihat itu, memandang Shiera dan berkata dengan nada dingin, "Bodoh!"Shiera mengatupkan bibirnya, tersinggung karena perkataan Alex.Shiera bisa terluka seperti karena Alex yang tiba-tiba menakutinya, dengan diam-diam berdiri di pintu dapur.Alex selalu merasa kalau Shiera orang yang teledor dan semua yang Shiera lakukan bisa menimbulkan masalah.Sebelumnya, sudah beberapa kali Kevin tidak yakin dengan pekerjaan Shiera, jadi Kevin harus memeriksa ulang semua pekerjaan yang dilakukan oleh Shiera."Luka kakimu sudah melepuh," kata Alex setelah melihat keadaan kaki Shiera.Tersiram kuah mi yang panas membuat kaki Shiera terbakar cukup parah.Shiera melihat lepuhan yang ada di punggung kakinya, dalam diam mengerutkan bibirnya.Alex mengambil kotak P3K untuk mencari salep untuk luka bakar di dalamnya. Alex yang tidak menemukan salep itu langsung menghubungi dokter pribadinya.Dokter pribadinya memberi saran a
Akhirnya, Alex membuatkan makanan barat sederhana untuk sarapan mereka berdua.Shiera yang tidak terbiasa dengan makanan barat, masih bisa memakan sarapannya sedikit demi sedikit.Shiera masih menggunakan pakaian yang Alex berikan kepadanya kemarin malam dan bajunya yang kemarin masih belum dicuci.Tidak peduli apa yang terjadi hari ini, Shiera harus meminta izin cuti!Melihat muka Shiera seperti sedang memikirkan sesuatu, Alex kemudian berkata, "Ke depannya, kamu tidak usah masuk ke dapur lagi. Masakanmu juga tidak begitu enak dimakan."Tidak hanya tidak enak dimakan, tetapi semua makanan yang dimasak Shiera berwarna hitam.Pertama kali memasak, Shiera menggoreng telur dan membuat roti bakar, tetapi gagal. Kedua, Shiera memasak mi kuah, yang pada akhirnya menyebabkan luka bakar pada kaki Shiera.Bisa dikatakan, kalau Shiera tidak ahli dalam urusan dapur.Shiera yang mengira kalau Alex tidak puas karena kejadian hari ini, dengan sedih berkata, "Aku 'kan tidak sengaja.""Bukan masalah k
"Selamat pagi. Kami datang membawakan baju untuk Nona Shiera."Saat Shiera mendengar ada orang yang mengirimkan baju untuknya, Shiera berdiri dan menoleh ke arah pintu.Rachel memberikan jalan untuk orang-orang itu. Terlihat ada empat orang staf yang menggunakan setelan kerja masuk dengan mendorong rak gantungan baju.Rachel yang melihatnya pun terkejut!Sebagai anak orang kaya, Rachel tentu saja tahu kalau baju-baju yang dibawa staf tadi adalah baju yang dibuat khusus oleh desainer terkenal.Alex dan Shiera ini .... Apa benar kalau mereka ini pura-pura menikah?Rachel menatap baju-baju itu dengan rasa curiga, lalu mengalihkan tatapan curiganya itu kepada Shiera yang sedang duduk kebingungan di sofa....Di sisi lain ....Perusahaan yang terlihat terang itu menandakan kalau jam masuk kerja Perusahaan Grup Balckthorne sudah tiba. Semua karyawan terlihat memasuki area perusahaan.Berita mengenai Alex yang membawa Shiera kemarin sudah menyebar luas di area perusahaan.Banyak karyawan wani