Share

#BAB 50

Satria duduk dengan menekuk lututnya di salah satu sudut lorong lantai inap. Dengan urat-urat yang tampak pada pelipisnya, ia menunduk lemas sambil menjambak rambutnya sendiri.

"Gue kan udah bilang, jauhin Fany!" caci Dimas, "Lo cuma bikin dia dapet masalah aja!"

"Udah, Dim. Udah!" ujar Lauren yang mencoba menenangkan Dimas. Ia tidak ingin Satria kembali terpancing emosi seperti tadi.

"Lo harusnya sadar diri, Sat! Lo udah punya keluarga! Lo cuma jadi beban buat Fany!" Dimas masih belum bisa meredakan amarahnya.

"Dim, udah Dim .... Ini rumah sakit!" gerutu Lauren dengan gamam.

Lauren berusaha menahan tubuh Dimas dari depan karena pria itu terus saja mencoba menyerang Satria. Wanita itu tampak begitu kewalahan, ia belum pernah melihat Dimas semarah ini.

"Nggak ada untungnya lo ribut sekarang, Dim!" sentak Joan, manajer Bumantara Band.

Dimas menoleh geram pada Joan. "Gue emang nggak lagi nyari untung!"

"Gue cuma mau buat manusia itu sadar!" sambungnya sambil mengacungkan telunjuk
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status