Share

25. Gunungan Mayat

Jantung Doni bertalu-talu ketika ia mengangkat satu per satu tubuh rekannya keluar kamar dengan pengawasan dari Serina. Wanita itu berdiri menjulang dengan angkuh sambil bersedekap dengan mata tajam menusuk.

“Tidak perlu terburu-buru, Doni. Malam masih panjang, nikmatilah pekerjaanmu.”

Lagi-lagi Doni mengangguk cepat seolah apa pun yang keluar dari mulut Serina, kepalanya sudah disetel untuk terus mengangguk.

Wanita itu tidak kalah mengerikan dibanding dengan atasannya. Mereka tidak berbeda.

Doni memindahkan semua tubuh rekannya ke depan kamar yang ditunjuk oleh Serina. Ia berdiri kaku setelah pekerjaannya selesai. Menunggu satu perintah untuk pergi dari sini.

“Bagus, Doni. Kau melakukan pekerjaanmu dengan baik.” Bibir itu tersenyum, namun dengan mata yang menyorot dingin. Serina melirik pintu utama yang cukup jauh dari tempat mereka berdiri.

“Kau boleh pergi, Doni. Terima kasih.”

Saat itulah Doni mengusap dadanya secara terang-terangan. Kelegaan yang amat sangat mengisi hatinya. Per
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Yani Zainum
waow..!! sherina keren.
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status