Share

28. Serina : Wanita Penghibur yang Berbahaya

“Kau tidak perlu takut sampai menyuruhku untuk tidak membawa anak buah, Tuan Maulana. Aku tidak akan mencelakaimu setelah mengambil uangnya.” Brata bersandar pada punggung sofa VIP sebuah restoran mewah.

Ia mengedarkan pandangan ke seluruh ruangan dengan sofa panjang dan mewah itu. Luas dan megah. Selama ini dia tidak menghabiskan waktu santainya untuk menyewa tempat semahal ini, buang-buang uang. Tidak ada karaoke ataupun wanita yang bisa melayaninya dengan lihai.

Sementara Tanjung duduk tegak di kursinya. Angkuh dan berwibawa. Tidak jauh berbeda dengan Tanjung yang dia lihat bersama Serina di malam itu.

“Oh ya, bagaimana keadaanmu? Tidak kusangka kau pulih secepat ini? Sudah menikah dengan Serina-ku? Bagaimana? Servis-nya membuatmu sembuh dengan cepat?” Brata tertawa bebas tanpa memedulikan raut datar Tanjung.

“Kita tidak seakrab itu untuk tertawa bersama. Kembalikan dompetku.”

“Ohho, jangan buru-buru begitu. Bukan dompet masalah utamanya di sini.” Brata memajukan tubuh, ekspresi sa
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status